Temen-temen
sebagai seorang muslim coba dech tanyakan pada diri kita, apakah kita akan mencontoh begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?Tentunya
gak kan…
Coba
sich kita renungkan firman Allah :“ Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
Dalam
Islam kata “tahu” berarti mampu mengetahui dengan seluruh panca indera yang
dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan
hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan
pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan, bagaimana, dan di mana,
akan tetapi lebih dari itu.
Oleh karena itu Islam amat melarang kepercayaan yang mengikut kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut TAQLID. Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri kita, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasulullah saw telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam,
Oleh karena itu Islam amat melarang kepercayaan yang mengikut kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut TAQLID. Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri kita, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasulullah saw telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam,
Allah
SWT berfirman dalam Surah Al Imran ayat
85 :“Barangsiapa yang mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. Dan
Nabipun bersabda:
"Barangsiapa
meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut." (HR. At-Tirmidzi).
Valentine Day adalah satu contoh hari besar di luar Islam yang pada hari itu sebagian kaum muslimin ikut ngrayain, terutama kalangan remaja dan pemuda. Padahal kan Valentine -menurut salah satu versi sebuah ensiklopedi- adalah nama pendeta St. Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang merlarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itu kiranya perlu dijelasin nich ma umat muslim mengenai hukum ngrayain Valentine atau yang sering disebut sebagai hari kasih sayang.
Valentine Day adalah satu contoh hari besar di luar Islam yang pada hari itu sebagian kaum muslimin ikut ngrayain, terutama kalangan remaja dan pemuda. Padahal kan Valentine -menurut salah satu versi sebuah ensiklopedi- adalah nama pendeta St. Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang merlarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itu kiranya perlu dijelasin nich ma umat muslim mengenai hukum ngrayain Valentine atau yang sering disebut sebagai hari kasih sayang.
Ibnu
Qayyim al-Jauziyah berkata, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara
ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan
tersebut haram, meskipun tidak sampai menyebabkan ia menjadi kafir. Semisal
memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat
hari raya!" dan sejenisnya. Berarti ia telah memberi selamat atas
perbuatan mereka yang menyekutukan Allah subhanahu wata’ala, bahkan
lebih besar dosanya dan lebih dimurkai di sisi Allah daripada memberi selamat
atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang terjerumus dalam
suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang
memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran.
Padahal dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan
kemurkaan Allah. Apakah kita termasuk salah satu diantara mereka?? Na’udzubillah.
Syaikh
Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine's Day mengatakan,
"Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut:
Pertama; ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
Kedua; ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya."
Pertama; ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
Kedua; ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya."
Nah
lho…sekarang dah tau kan gimana hukumnya ngrayain valentine? Para ulama sepakat
menghukuminya HARAM. Mulai sekarang yuk kita tinggalin yang namanya valentine.
Gak mau kan dikatakan sebagai kaum nasrani? So…. SAY NO TO VALENTINE…………..
DAMPAK
BURUK VALENTINE
Ikut
ngrayain valentine ada dampak buruknya lho, intinya bakal merugikan umat islam.
Diantara dampak buruk tersebut:
Pertama;
ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah
nilai-nilai Islam.
Kedua; memperbanyak jumlah
mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam
setiap raka'at shalatnya telah membaca ayat yang artinya,
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana mungkin ia memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri justru menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana mungkin ia memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri justru menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
Ketiga; membuat mereka
senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.
Allah subhanahu wata’ala
telah berfirman, yang artinya,
"Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain.
Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zhalim." (al-Maidah:51)
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
Ada seorang gadis
mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine
tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada
orang-orang yang memperingatinya.
Saudaraku!! Ini adalah
suatu kelalaian, padahal sekali lagi: Perayaan ini adalah acara ritual agama
lain! Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik,
namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi
Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup
mereka. Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi
lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan
normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat
struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah subhanahu
wata’ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih
sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang
hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang
bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang
disebutkan dalam hadits qudsi, Allah subhanahu wata’ala berfirman yang
artinya,
"Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling berkorban karena Aku dan yang saling mengunjungi karena Aku." (HR. Ahmad).
"Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling berkorban karena Aku dan yang saling mengunjungi karena Aku." (HR. Ahmad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar